Hari Kedua Kura - Kura Bali International CubMu Jazz Festival, Maliq & D'Essentials dapat 'standing applause' Penonton

    Hari Kedua Kura - Kura Bali International CubMu Jazz Festival, Maliq & D'Essentials dapat 'standing applause' Penonton
    Maliq & D'Essentials mendapatkan 'standing applause' dari penonton di hari kedua Kura - Kura Bali International CubMu Jazz Festival 2023

    DENPASAR - Hari kedua Kura - Kura Bali International CubMu Jazz Festival 2023 dengan tema Sustainable Ocean atau Segara Kerthi dalam upaya menggunakan musik untuk memuliakan laut sebagai sumber kesejahteraan dan peradaban manusia, menampilkan Otti Jamalus, Arpi Alto, Mike Del Ferro, Rega Dauna, Astrid Sulaiman Straight & Stretch feat Nancy Ponto, Indonesian Brazil Project feat PFG, Brian Simpson dan yang paling ditunggu Maliq & D'Essentials.

    Berita sebelumnya...
    Andien klik untuk link 

    Hari kedua tidak kalah hebohnya, terlihat penonton yang hadir lebih banyak daripada yang pertama ini terlihat menyerbu kedai mie instan dan makanan lainnya. 

    Festival semacam ini diharapkan mampu menjadi peluang para pelaku UMKM untuk memulihkan perekonomian di Bali yang terganggu akibat pandemi COVID-19 melanda sejak dua tahun lalu.

    Baca juga: Sholawat Burdah

    Wilayah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dibangun pemerintah ini membutuhkan investasi sebesar Rp104 triliun untuk 30 tahun ke depan, yang kelak akan dapat memberikan wadah baru bagi perekonomian Bali terutama sektor Ekonomi kerakyatan yang bergerak pada UMKM.

    Tertunjukan terakhir Maliq & D'Essentials, spontan membuat para penonton yang tadinya tersirih dengan alunan musik Jazz berdiri, bergoyang mengikuti gerakan musik yang disuguhi oleh Maliq & D'Essentials.

    Di sepanjang kariernya, Maliq & D'Essentials sudah mengeluarkan sembilan album terdiri dari enam album studio dan tiga mini album. Sejatinya, MALIQ bukan merupakan nama dari salah satu personilnya, melainkan kepanjangan dari Music And Live Instrumental Quality. 

    Sejak penampilan pada pergelaran Jakarta International Jazz Festival 2005, popularitas mereka semakin meningkat terutama di kalangan anak muda Jakarta.

    Grup musik beraliran jazz ini bila dibandingkan dengan musik yang sebelumnya terdengar adanya percampuran POP musik juga terang salah satu penonton.

    Gandhi Dananjaya Suarka, ST, MT (Arsitek) yang hadir saat ini terlihat 'excited' atau bersemangat.

    " Jazz itu musik yang mengasyikan bukan yang membosankan, festival semacam ini bisa menjadi wadah bagi insan - insan musik Jazz dalam berkreasi, " terangnya sambil menikmati musik dari Maliq & D'Essentials.

    Menemui Ngurah Eddy yang hendak pulang mengatakan bagus untuk acara seperti ini, ia berharap kedepannya akan ada acara seperti ini lagi.

    " Bagus sangat berkualitas, saya menikmati juga suasananya dan tata letaknya, " ungkapnya. (Ray)

    bali jazz musik denpasar festival
    Ray

    Ray

    Artikel Sebelumnya

    Ramai Angkutan Barang, Ketut Sriawan: Operator...

    Artikel Berikutnya

    Unik Perayaan IKA Foundation ke 2, Satu...

    Komentar

    Berita terkait

    Sholawat Burdah

    Sholawat Burdah